Selamat Datang di Dila's Blog

Kamis, 01 Desember 2011

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK MELALUI PEMANFAATAN ECCENG GONDOK (Eichhornia Crassipes)

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK MELALUI PEMANFAATAN ECCENG GONDOK (Eichhornia Crassipes)
Kondisi geografis suatu daerah mempengaruhi jalur distribusi barang untuk masuk ke daerah tersebut. Dampak ini menyebabkan murah atau mahal harga suatu barang. Inovasi pemanfaatan sumber daya alam untuk meningkatkan pendapatan daerah perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan tanaman eceng gondok menjadi pupuk organik di Kecamatan Kualuh Hilir Labuhanbatu Utara. Eceng gondok banyak tumbuh di depan rumah warga di Kecamatan ini. Pembuatan pupuk organik akan memudahkan warga memperoleh pupuk karena jalur masuk barang ke kecamatan yang sulit sehingga mengakibatkan harga pupuk mahal. Bahan dan alat yang digunakan yaitu eceng gondok, microdec, ember dan garukan. Perlakuannya dengan mencampurkan eceng gondok dengan microdec kemudian ditutup rapat. Pembuatan berlangsung 14 hari.  Microdec berguna sebagai decomposer atau zat pengurai. Penutupan campuran bermanfaat untuk menciptakan suhu yang tinggi sehingga mempercepat proses pelapukan. Penelitian menunjukan bahwa tanaman eceng gondok banyak mengandung asam humat. Senyawa itu menghasilkan fitohormon yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman. Selain itu eceng gondok juga mengandung asam sianida, triterpenoid, alkaloid dan kaya kalsium.
Kata kunci: pupuk organik, ecceng gondok.
ORGANIC FERTILIZER PRODUCTION THROUGH THE USE OF
WATER HYACINTH
(Eichhornia Crassipes)
Geographical conditions of a region affect the distribution of goods to enter the area. This impact led to cheap or expensive price of a good. Innovative using of natural resources to increase local revenue needs to be done. The purpose of this study is to utilize water hyacinth plants into organic fertilizer in Kecamatan Kualuh Hilir Labuhanbatu Utara.They grow in front of many homes in this District. Manufacture of organic fertilizer will allow citizens to obtain fertilizer for incoming goods path into a tough district that resulted in the price of costly fertilizers. Materials and equipment used are water hyacinth, microdec, buckets and scratching. The treatment by mixing with water hyacinth microdec then closed the meeting. Making lasted 14 days. Microdec or substances useful as a decomposer. Closure of the mixture is useful for creating a high temperature thus speeding the process of weathering. Studies show that the water hyacinth plant contains a lot of humic acid. It produces fitohormon capable of accelerating the growth of plant roots. In addition, water hyacinth also contain cyanide acid, triterpenoids, alkaloids and rich in calcium.
Key words: organic fertilizer, water hyacinth
1.      PENDAHULUAN
Kondisi geografis suatu daerah mempengaruhi jalur distribusi barang untuk masuk ke daerah tersebut. Dampak ini menyebabkan murah atau mahal harga suatu barang. Inovasi pemanfaatan sumber daya alam untuk meningkatkan pendapatan daerah perlu dilakukan.
Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara merupakan daerah yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Namun untuk pendistribusian barang ke kecamatan ini dilakukan melalui jalur air yang mengakibatkan semua keperluan menjadi mahal dua kali lipat dibandingkan harga di kota. Daerah ini terletak di pesisir pantai dan banyak terdapat tanaman eceng gondok (Eichhornia Crassipes).
Eceng gondok (Eichhornia crassipes ) merupakan tanaman gulma di wilayah perairan yang hidup terapung pada air yang dalam atau mengembangkan perakaran di dalam lumpur pada air yang dangkal. Eceng gondok berkembangbiak dengan sangat cepat, baik secara vegetatif maupun generatif. Perkembangbiakan dengan cara vegetatif dapat melipat ganda dua kali dalam waktu 7-10 hari (Pasaribu : 2007).
Eceng gondok (Eichhornia Crassipes) merupakan jenis gulma yang mengganggu di air. Air sebagai sumber daya alam yang akan terganggu fungsi dan kesediaannya karena ada gulma air. Dilihat dari sudut lingkungan eceng gondok (Eichhornia Crassipes) sangat merugikan karena pertumbuhnnya yang sangat cepat mampu menutupi saluran air, mengganggu pompa irigasi, mendangkalkan rawa/waduk, menurunkan produktivitas listrik, menghalangi lalu lintas perahu, mendangkalkan rawa/waduk, menurunkan produktivitas listrik, dan menambah penyebaran penyakit melalui air. Namun, pemusnahan eceng gondok (Eichhornia Crassipes) sangat sulit dilakukan, sedangkan pemberantasan secara kimia sangat merugikan karena dapat mengganggu lingkungan terutama ikan yang hidup di rawa (Adi : 2003).
Ketidak keseimbangan penggunaan antara pupuk An-Organik/Kimia dengan Pupuk Organik selama ini, telah menyebabkan menurunnya tingkat kesuburan sebagian besar (79%) lahan produktif di Indonesia serta menurunnya tingkat efisiensi pemupukan An-Organik, meningkatnya harga bahan baku pupuk An-Organik yang di import seperti SP-36 (rock fosfat) dan ZA (belerang) di pasar dunia mengakibatkan meningkatnya beban subsidi pupuk yang harus ditanggung oleh pemerintah setiap tahunnya yang pada akhirnya membebani petani dan mengganggu tingkat pencapaian produktivitas .

2.      MATERI DAN METODE
            Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negri 1 Kualuh Hilir pada tanggal 23 Mei 2011 sampai dengan 7 Juni 2011. Penelitian dilaksanakan di sekolah karena letak lokasi rumah siswa yang saling berjauhan. SMA Negeri 1 Kualuh Hilir terletak di kabupaten Labuhanbatu Utara.
Alat yang digunakan pada penelitian ini sangat sederhana. Adapun alat yang digunakan yaitu: Ember plastic dan garukan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik merupakan bahan yang mudah diperoleh dan harganya murah. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini: 10 kg Eceng gondok dan 250 gr Microdec.
Perlakuan dalam pembuatan pupuk organic dengan cara memasukkan eceng gondok ke dalam ember kira-kira 1kg dan taburi microdec di atasnya. Letakkan lagi eceng gondok di atasnya, taburi lagi dengan microdec. Lakukan hal tersebut secara terus-menerus. Tutup ember dan didiamkan selama 10 hari. Campuran tersebut dijemur dibawah panas sinar matahari hingga kering.
3.      HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pembuatan pupuk organik melalui pemanfaatan ecceng gondok dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kualuh Hilir daerah Pasar Bilah Kelurahan Kampung Mesjid, Kecamatan Kualuh Hilir, kabupaten Labuhanbatu Utara pada tanggal 23 Mei samapai 7 Juni 2011. Didalam kegiatan tersebut terlibat 3 orang pelajar yang dibimbing 1 orang guru pembimbing. Kegiatan tersebut meliputi:
1)      Mengadakan pengamatan terhadap lingkungan sekitar mengenai sumber daya alam yang banyak diperoleh dan tidak digunakan oleh masyarakat tetapi dapat dimanfaatkan sesuai kondisi daerah.
2)      Pelatihan dan praktek langsung tentang pembuatan pupuk organik yang berbasiskan pemanfaatan limbah ecceng gondok.
Melakukan kegiatan tersebut menghasilkan beberapa hal yaitu:
1)      Dapat mengurangi pengeluaran petani dalam mendapatkan pupuk.
2)      Ecceng gondok yang selama ini dianggap limbah dapat dimanfaatkan keberadaannya.
3)      Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pembuatan dan penggunaan pupuk organic.
Penelitian menunjukkan bahwa tanaman ecceng gondok banyak mengandung asam humat. Senyawa itu menghasilkan fitohormon yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Selain itu ecceng gondok juga mengandung asam sianida, triterpenoid, alkaloid dan kaya kalsium.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pupuk ecceng gondok adalah memastikan tidak adanya kandungan logam berat seperti timah hitam dan merkuri pada tanaman ecceng gondok. Hindari pemanfaatan ecceng gondok yang berasal dari kolam-kolam pengelolah air limbah pabrik yang menghasilkan limbah logam berat. Hal ini berpengaruh terhadap tanaman yang akan diberi pupuk.
Proses pelapukan dilakukan oleh mikroba thermofilik aeraob (dapat bertahan hidup pada suhu 800C) yang memerlukan sedikit oksigen. Mikroba yang digunakan pada percobaan adalah mikrodec. Penutupan plastic pada material bertujuan untuk menciptakan temparatur tinggi yang diperlukan untuk mempercepat proses pelapukan ecceng gondok.
4.      KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan penelitian dan percobaan dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: sumber daya alam yang selama ini kita anggap limbah dapat dimanfaatkan untuk peningkatan hasil pertanian dan ekonomi masyarakat. Tanggaplah terhadap keadaan alam sekitar.
Ecceng gondok yang selama ini dianggap sebagai limbah dan dapat mengganggu ekosistem perairan ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organic. Hal ini dapat membantu pemasaran pupuk di daearah.
5.       DAFTAR PUSTAKA
Adi, B, dkk. 2003. Pemanfaatan Ecceng Gondok  (Eichhornia Crassipes) Sebagai Bahan Pupuk Cair. Semarang: Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro
Gunawan, D. 2010. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Pupuk Organik Dari Kotoran Unggas. Jakarta: Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian
Mega,I. 2008. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik yang Berkualitas dari Limbah Peternakan Sapi dan Babi di Desa Marga Dauhpuri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Denpasar: Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Pasaribu, G. 2007. Pengelolahan Ecceng Gondok Sebagai Bahan Baku Kertas Seni. Aek Nauli: Balai Litbang Kehutanan Sumatera

1 komentar:

  1. bagaimana cara membuat Human Acid dari enceng gondok tersebut ? bagaimana langkah2 nya? tlng krm ke email ya jakessito2010@gmail.com

    BalasHapus