Selamat Datang di Dila's Blog

Jumat, 18 November 2011

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI KEGIATAN PRAKTIKUM DALAM  MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA
Prima Aldila

Abstrak
Penelitian dengan judul: Efektivitas Pembelajaran Kontekstual Melalui Kegiatan Praktikum Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Sifat-Sifat Koligatif Larutan telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya penungkatan hasil belajar siswa dan keefektifan atau efektivitas penerapan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan praktikum dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Binjai yang berjumlah 4 kelas. Untuk sampel penelitian diambil 3 kelas secara random, yang terdiri dari 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan praktikum, sedangkan kelompok kontrol diberikan pembelajaran kontekstual saja. Data yang dikumpulkan adalah hasil belajar siswa dengan menggunakan tes yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Data yang dianalisis dengan uji-t satu pihak kanan pada taraf signifikan (α=0,05).
Hasil analisis data  diperoleh thitung (5,91) > ttabel (1,73) pada taraf signifikansi (α=0,05) dengan dk=114. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kontekstual dengan dan tanpa menggunakan kegiatan praktikum pada pokok bahasan Sifat Koligatif Larutan. Adapun besarnya efektivitas pembelajaran kontekstual melalui kegiatan praktikum dalam meningkatkan hasil belajar adalah 21,67%.
Kata Kunci : kontesktual, hasil belajar, sifat koligatif.

Pendahuluan
Catatan Human Development Index (HDI), menunjukkan mutu guru di Indonesia masih jauh dari memadai untuk melakukan perubahan yang sifatnya mendasar seperti Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dari data statistik HDI terdapat 60% guru SD, 40% SLTP, 43% SMA, dan 34% SMK dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-masing. Selain itu, 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang studinya (Suwar, 2007).
Mutu guru di Indonesia yang masih rendah merupakan salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan di negeri ini. Masih banyak ditemukan guru yang belum memiliki kemampuan memilih pendekatan dan metode yang tepat dalam pembelajaran. Padahal penggunaan pendekatan dan metode yang tepat sangat menentukan keberhasilan proses pengajaran dan hasil belajar siswa.
Belajar kimia sangat erat kaitannya dengan eksperimen sesuai dengan karakter ilmu kimia sebagai experimental sience. Ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam belajar ilmu kimia, yakni ilmu kimia sebagai hasil temuan para ahli seperti prinsip, hukum, dan teori, serta kimia sebagai proses berupa kerja ilmiah seperti kegiatan praktikum.
Penelitian Marlon (2008) mengemukakan bahwa efektifitas pembelajaran dengan metode praktikum 55,56%  baik untuk kelompok tinggi (KT) dan kelompok rendah (KR).  Melakukan praktikum mengenai suatu materi pelajaran akan meningkatkan penalaran siswa terhadap materi tersebut. Penalaran ini akan berguna untuk meningkatkan kemampuan dan daya sensitif siswa terhadap teknologi. Siswa akan dapat mengembangkan daya kreativitasnya ketika melakukan percobaan.
Selain itu siswa akan mudah memahami suatu materi pelajaran yang diajarkan apabila guru mampu mengaitkan materi pelajaran dengan kejadian atau benda-benda yang ada di lingkungan sekitar siswa. Keterkaitan ini akan membuat daya ingat siswa terhadap materi yang diajarkan lebih tahan lama. Lingkungan dapat menjadi tempat kegiatan belajar. Di dalam kelas dapat dilakukan kegiatan meniru hal-hal yang ada di lingkungan.
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat membantu siswa mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata yang mereka alami. Dalam sistem pembelajaran ini siswa dituntut untuk mencari informasi, menyelidiki hal-hal yang ada hubungannya antara pelajaran dengan kehidupan nyata dan kemudian menarik kesimpulan. Dengan demikian, siswa akan memahami tujuan dan makna dari  pelajaran yang diajarkan.
Berbagai macam sifat koligatif larutan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti tingkat kemanisan larutan gula, keasaman larutan cuka, kecepatan membeku antara air dengan alkohol, penguapan air dan lain sebagainya. Oleh karena itu untuk materi sifat koligatif larutan sangat tepat diterapkan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan praktikum. Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan dapat memahami dan mengaplikasikan materi sifat koligatif larutan di dalam kehidupan sehari-hari.
Yantini (2008) mengemukakan rata-rata hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan unsur, senyawa dan campuran yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual di kelas eksperimen yaitu 69,487, lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran dengan pendekatan konvensional di kelas kontrol yaitu 56,375 dengan efektivitas sebesar 71,290%. Hal ini menunjukkan pendekatan kontekstual cukup efektif digunakan dalam pembelajaran kimia.

Metodologi
Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Binjai pada bulan Juli 2009, kelas XII IPA semester ganjil Tahun Ajaran 2009 / 2010. SMA Negeri 1 Binjai berlokasi di Jl. Mongonsidi Binjai.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2009/2010. Jumlah kelas populasi ada 4 kelas dengan jumlah siswa 160 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak sebanyak 3 kelas adalah tiga kelas yang terdiri dari dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol.
Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1.    Menentukan sampel penelitian secara random dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol.
2.    Melakukan pretest (T1) di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal dari sampel penelitian. Selain itu hasil pretest digunakan untuk mengetahui homogenitas dan normalitas sampel penelitian.
3.    Memberikan perlakuan pendekatan kontekstual melalui kegiatan praktikum kepada siswa di kelas eksperimen. Sedangkan di kelas kontrol diberikan perlakuan pendekatan kontekstual tanpa melalui kegiatan praktikum.
4.    Melakukan postest di kelas eksperimen maupun kontrol.
5.    Menghitung nilai perolehan (gain) setiap siswa dan kedua kelompok.
6.    Melakukan uji statistik menggunakan uji t satu pihak kanan. Uji statistik ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan diantara kedua kelompok penelitian.
7.    Menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan hasil uji statistik.
Hasil dan Pembahasan
Pengujian hipotesis dilakukan antara kelompok eksperimen dengan kelompok  kontrol. Untuk menguji  hipotesis digunakan  uji  pihak kanan dengan α = 0,05.
Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Ini artinya peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kontekstual dengan kegiatan praktikum lebih tinggi dibanding peningkatan hasil belajar siswa pendekatan kontekstual tanpa kegiatan praktikum.
Efektivitas adalah ukuran seberapa besar pengaruh yang diujikan terhadap objek yang diuji dalam persentase keefektivan. Pada penelitian ini efektivitas yang dimaksud adalah ukuran pengaruh pembelajaran kontekstual dengan kegiatan praktikum terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sifat koligatif.
% Efektivitas =   ×100%
Persen efektivitas pembelajaran kontekstual dengan kegiatan praktikum dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelompok eksperimen adalah 21,67%.
Hasil analisis data di atas menunjukkan penerapan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan praktikum dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi daripada pembelajaran kontekstual tanpa kegiatan praktikum pada pokok bahasan sifat koligaif larutan. Ini dikarenakan pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang menekankan kepada keaktifan siswa dalam mencari dan menemukan hubungan materi yang dipelajari dengan situasi yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Ini menjadikan materi yang dipelajari tertanam kuat dalam memori sehingga mudah diingat dan tidak mudah terlupakan. Selain itu diterapkannya pembelajaran kontekstual melalui kegiatan praktikum semakin memudahkan siswa untuk memahami dan mengaplikasikan materi yang diajarkan. Oleh karena itu pembelajaran kontekstual melalui kegiatan praktikum cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar.
Pada penelitian ini terbukti bahwa pembelajaran kontekstual melalui kegiatan praktikum dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sifat koligatif larutan. Ini merupakan indikasi bahwa pembelajaran kontekstual melalui kegiatan praktikum merupakan upaya yang dapat diandalkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sifat koligatif larutan.
Kesimpulan
Ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kontekstual dengan kegiatan praktikum dan pembelajaran kontekstual tanpa kegiatan praktikum. Peningkatan hasil belajar siswa melalui kegiatan praktikum lebih tinggi daripada pembelajaran kontekstual tanpa kegiatan praktikum. Pembelajaran kontekstual melalui kegiatan praktikum cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sifat koligatif larutan.
Guru bidang studi dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya membuat penggabungan antara metode/ model pembelajaran dengan media pembelajaran agar sistem pembelajaran lebih inovatif. Guru bidang studi sebaiknya pada saat memakai pembelajaran kontekstual juga disertakan dengan kegiatan praktikum karena dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
Daftar Pustaka
A, Sardiman., (2001), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Adita., (2007), Mendorong Kreativitas dengan Workshop, http://www.kspm-thullabi.org/modules.php

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S., dan Safruddin, C., (2004), Evaluasi Program Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Jhonson., (2007), Contextual Teaching and Learning, Penerbit MLC, Bandung

Dimyati, dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Marlon., (2008), Efektivitas Penggunaan Metode Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pengajaran Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit Di SMA., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Meltzer., (2002), The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gain In Physic., Hidden Variabel in Diagnostic Pretest Scores American Journal Physics:70(12),(1259-1267)

Ngalim, M., (2001), Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Noname., (2008), Metode Pembelajaran Kimia, http://abuyazid.com/Metode.html

Purba, M, (2004), Kimia untuk SMU Kelas XII, Erlangga, Jakarta

Sadono, Kana Hidayah., (2005), Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Statistik dan Statistika di SMA Muhammadiyah I Yogyakarta: 12-18

Sinurat, Y., (2008), Efektivitas Penggunaan Pendekatan Kontekstual Dengan Metode Inquiry Pada Pembelajaran Kimia di SMP., Skripsi, Unimed, Medan

Sudjanah., (2002), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Jakarta

Suhaenah, A., (2001), Membangun Kompetensi Belajar, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Suwar., (2007), Meningkatkan Mutu Guru Melalui Pemberdayaan Diri, http://www.octavianusz.blogspot.com/

Wahyu, A., (2008), Penerapan Model Praktikum Semi Riset Pada Praktikum Kimia Fisik-2, http://smk3ae.wordpress.com/2008/11/17/penerapan-model-praktikum-semi-riset-pada-praktikum-kimia-fisika-2/